Ada beberapa hal yang membuat saya merasa begitu, diantaranya adalah :
-Tidak bisa login.
-Tidak bisa komeng.
-Tidak bisa ngevote.
-Tidak bisa upload gambar/foto narsis.
-Tidak bisa buka dashboard.
-Tidak bisa buka profile.
-Tidak bisa baca pesan dari teman dan dari selingkuhan.
-Tidak bisa membalas pesan dari teman dan dari selingkuhan.
Memang, beberapa hari terakhir adalah saat yang paling berat buat Kompasiana. Apalagi buat Kompasianer.
Kompasiana kini jadi lebih mirip koran yang terbuat dari kertas, bisa dibaca thok.
Namun, sebagai kompasianer bangkotan yang udah kenyang mengalami teror akibat error di Kompasiana; sampai-sampai kita orang jadi ikutan error juga; saya tidak merasa marah, kesal, esmosi, atau kemudian merajuk lalu say good bye to Kompasiana and her genk.
Terlebih lagi saya punya jurus jitu agar tidak menjadi korban keerroran Kompasiana. Sebuah jurus yang saya pelajari dari para eyang saya yang sudah lebih lama ngendon di K ini. Antara lain Eyang Bain, Engkong Arke, Oppung Elang Langit, atau Mbah Mupeang. Dengan jurus-jurus yang diajarkan oleh para pini sepuh itu, segala masalah di K akan ada solusinya.
Khusus untuk mengatasi keerroran K kali ini, maka jurus yang saya pakai adalah :
-Tidak usah login.
-Tidak usah komeng.
-Tidak usah ngevote.
-Tidak usah upload gambar/foto narsis.
-Tidak usah buka dashboard.
-Tidak usah buka profile.
-Tidak usah baca pesan dari teman dan dari selingkuhan.
-Tidak usah membalas pesan dari teman dan dari selingkuhan.
Nah, gampang khan?
(ANGGAP SAJA DI SINI ADA GAMBAR LOGO PLANET KENTHIR ...!!!!)