seakan-akan runtuh…
mendengar bocah itu mengeluh,
diatas tikar, kardus, dan pakaian nan lusuh…
malam itupun semakin gaduh…
gemuruh… gemuruh langit diatas gubuk nan lusuh,
Malam itu diatas lidah hitam jantung kota,
tanah yang penuh maksiat
penguasa kota telinganya tersumbat
akan nasehat-nasehat orang-orang taat
yang selalu berseru untuk kembali kepada syariat
emang telinganya penguasa tersumbat,
kalimat nasehat hanya jadi isyarat ketika hendak duduk menjabat,
INGATLAH wahai yg diberikan amanat, semuanya kan ditanyai lepas KIAMAT.
by: Bang Ori Gagah, Boekittinggi – 00:00 WIB – 28 September 2010
http://bangorigagah.blogspot.com/2013/03/penguasa-tuli-diatas-kota-mati.html