Membaca Kompas ePaper hari ini, 24 Juli 2010 mengenai besarnya beaya Pilkada yang mencapai Rp 15 trilyun. Dengan perincian yang gamblang ditulis juga oleh Kompas tersebut, rasanya 'Ongkos" politik model Pemilihan ala Barat - konon meniru dari AS - sangat mahal. Sebagai orang awam, sering kita denger mereka bicara bahwa bagi mereka sih siapaun yang memerintah masa bodo teuing, mau model gimana kek sistem pemilunya jua, masa bodo. Yang penting harga sembako terjangkau, duit gampang didapet dan lapangan pekerjaan tersedia.
Cuma alangkah bagusnya kalau ada keterangan, dari mana sumber dana Pemilu Kada tersebut. Apakah dari hutang Luar Negeri atau dari sumber pajak. Ngomong-ngomong sudah berapa besar hutang luar negeri Indonesia sekarang. Pengen tau aja, jangan sampe tujuh turunan kita jadi penghutang, udah gitu ijon lagi...
salam,,