Buku tersebut ditulis dalam bahasa Ibrani, belum lama ini dan menggegerkan informasi yang berbahaya bagi Israel tentunya ketika dia menegaskan bahwa Israel telah mencuri jumlah yang sangat besar uranium Mesir . Bakhrakh mengakui bahwa dia pada tahun 1949 bersama tim sains dari Pasukan Angkatan Bersenjata Israel melakukan perjalanan riset untuk mencari tahu di Gurun Sinai, dengan menyamar dan mengaku sebagai para insinyur Jerman yang sedang melakukan riset Geologi di Gurun Sinai.
Tentu saja berita tersebut membuat beragam komentar dan opini. Misalnya, Koran Israel Haaretz mengomentari berita tersebut dengan mengatakan bahwa Bakhrakh telah menembus batas-batas bahaya keamanan Israel, dan mengungkap 'kegelapan' nuklir Israel dan juga mengungkap diantara halaman bukunya mengenai informasi kerahasiaan sekitar nuklir Israel.
Tentu saja informasi tersebut membuat Mesir memprotes dan akan menuntut ke mahkamah Kriminal Internasional (ICC). Melalui para ahlinya Mesir menegaskan bahwa pihaknya berhak untuk mengajukan dakwaan kepada Israel kepada Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) dengan tuduhan mencuri fosfat Mesir yang kaya dengan uranium dan dipergunakan di reaktor nuklir Demona untuk memproduksi senjata nuklir. Mereka yakin bahwa Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) akan memenangkan Mesir karena mereka menipu dan memalsukan diri dan mengekploitasi kekayaan Mesir secara tidak sah. dan Informasi tersebut sebagai buktinya. Israel saat ini mempunyai lebih 200 buah kepala nuklir yang siap diluncurkan ke semua ibu kota negara Arab. Informasi tersebut telah beredar dan telah diakui oleh sumber-sumber kalangan Israel.
Israel memang cerdik,,,