[caption id="attachment_115981" align="aligncenter" width="300" caption="Rene Descartes, Yang Dipengaruhi Al-Ghazali (
http://www.biografiasyvidas.com/biografia/d/fotos/descartes.jpg)"][/caption] Tulisan ini diilhami oleh tulisan Kompasianer Achsin El-qudsy yang menulis mengenai Kang Said Siraj tentang tulisan lama di harian republika yang konon menjiplak (plagiat) tulisan Kang Irfan Anshary di harian Pikiran Rakyat. (Lihat tulisan tersebut di kompasinana); juga terilhami postingan di Kompasiana yang pernah rame dengan kasus plagiat dosen di HI Universitas Parahyangan (Unpar); juga oleh komentar Kompasianer atas tulisan dari penerbit nuansa yang menerbitkan terjemahan buku Imam Al-Ghazali, 'Tahafut al-Falafisah' dalam edisi bahasa Indonesia, yang juga dulu pernah diterjemahkan oleh Ahmadie Thaha (kalau tidak salah). Terjemahan penerbit nuansa merupakan terjemahan dari buku aslinya berbahasa Arab yang sudah ditahqiq (dikomentari dan syarah oleh Prof. Dr. Sulayman Dunya, seoorang takhassus dalam kajian Al-Ghazali dari Universitas Al-Azhar). Edisi aslinya diterbitkan oleh penerbit Dar al-Maarif Mesir dalam seri 'Zhakhirah' (Wairsan Pemikiran). Tapi bukan soal buku diatas yang ingin saya kupas. Tapi ada hubungannya dengan dunia ilmu pengetahuan dimana didalamnya terdapat apa yang dalam bahasa Arab dikenal dengan 'al-Ta'tsir wa al-Ta'atsur' (Saling mengaruhi dan dipengaruhi). Jadi, pembaca juga dan para Kompasianer dapat melihat kasus Kang Said dari dimensi tersebut di atas sebagaimana saya sebutkan. Nah yang menarik mengenai Imam Ghazali dan Rene Descartes, yang dikenal di Eropa sebagai bapak filsafat modern Eropa, kalau saya bilang Descartes 'PLAGIAT' Imam Ghazali pasti rame dong.... bahkan saya dibilang ngaco, karena akan berdampak pada penapian kajian dunia filsafat di Eropa, lho wong..gembongnya  aja plagiator....hahahaaaaa Menteri Wakaf esir yang sekarang, Prof. Dr. Mahmoud Hamdi Zakzouk, sebelumnya menjabat sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin, Univesritas Al-Azhar, Mesir. Disertasi beliau yang dipertahankan di Universitas di Jerman dibawah bimbingan Orientalis Jerman dan kemudian ringkasannya diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul 'Manhaj al-Syak bayna Al-Ghazali wa Decart' (Metodologi Skepktis antara Al-Ghazali dan Descartes). Dibuku tersebut, Prof. Zakzouk dengan berbagai sumber dan pembacaan serta data otentik menemukan dan bahkan berkesimpulan bahwa Rene Descartes dipengaruhi oleh pemikiran dan teori yang dikembangkan oleh Imam Ghazali yaitu teori skeptisisme (al-Syak) yang ditulis oleh Sang Hujjatul Islam (w.1111 M), dalam bukunya 'Al-Munqiz min Dhalal' (Penyelamatan dari Kesesatan). [ Bukan bid'ah yahhh.....walau ada kata sesatnya disitu....hahahaaaaa). Bahkan filosfof Yahudi yang tinggal di Mesir dan menulis dalam bahasa Arab, Musa ben Maimun (w. 1204M), yang di Barat dikenal dengan Maimonades juga menulis judul buku yang hampir sama yaitu 'Dilalah al-Ha'irin' (Petunjuk bagi orang Aneh/Heran/Kebingunan), yang juga dipengruhi oleh Al-Ghazali. [ Ha'irin diambil dari akar kata bahasa Arab yang diindonesiakan menjadi 'heran'. Jadi 'heran' adalah kata bahasa Arab yah...Bang, yang artinya 'kebingungan', emangnya gak punya duit.....]. Jadi dengan berbagai dalil dan bukti, bahwa Rene Descartes dipengaruhi oleh pemikiran Imam Ghazali dalam pemikiran filsafatnya. Kalau saya katakan Rene Descartes plagiator atau memplagiat pemikiran Al-Ghazali, wahhh bisa macam-macam tuduhan terhadap saya. Saya hanya mengatakan bahwa persoalan 'al-Ta'tsir wa al-Ta'tsur' tadi tidak bisa lepas dari dunia ilmu pengetahuan, seperti yang kita lakukan juga dalam tulisan di Kompasiana ini. Semoga tercerahkan......Amien
KEMBALI KE ARTIKEL