[caption id="attachment_92865" align="aligncenter" width="238" caption="Nelson Mandela, Duta Batik Indonesia"][/caption] Nelson Rolihlahla Mandela, lahir pada 18 Juli 1918. Nama legendaris. Mantan penghuni penjara Robben Island di Afrika Selatan pada masa apartheid diberlakukan oleh pemerintah kulit putih di Afsel. Keluar dari penjara meneruskan perjuangan menuntut kemerdekaan Afrika selatan dari pemerintahan apartheid kulit putih. Kemudian terpilih menjadi Presiden Afsel pada tahun 1994-1999. Menulis biografi dengan judul 'the Long Walk to Freedom' (1994). Pada tahun 1990, Mandela keluar dari penjara setelah meringkuk selama 27 tahun di pulau Robben, semacam pulau nusa kambangannya Afsel. Di penjara Mandela mengalami penderitaan sangat buruk dan menikmati penyiksaan panjang. Sel kecil tanpa tempat tidur, kerja paksa siang hari, kelaparan sepanjang hari, diisolasi kalau membangkang dan melawan, dan teror mental tiada henti. Itulah penderitaan dan dunia kelam yang daialaminya selama menghuni penjara kejam bagi pejuang, yang oleh pemerintah sebagai teroris. Namun bukan itu yang saya ingin ceritakan tentang seorang Mandela. Mandela yang pernah datang ke Indonesia menghadiri KTT GNB di Istana Bogor dimana semua delegasi memakai batik. Ternyata beliau satu-satunya kepala negara yang kemudian tidak pernah melepaskan dari baju khas Indonesia tersebut dalam berbagai kesempatan dan kunjungan ke Luar Negeri. Atau dengan kata lain, justru Nelson Mandela yang sebenarnya menjadi sangat 'Indonesian nationalist' karena senantiasa memakai pakaian nasional Indonesia tersebut di forum dunia. Seharusnya pemerintah Indonesia berterima kasih kepada Bang Nelson Mandela yang sudah mempromosikan salah satu budaya nasional yaitu 'pakaian batik' yang sudah diakui oleh UNESCO tahun lalu sebagai warisan budaya Indonesia di ajang internasional. Terima kasih Bang Mandela. Anda sudah lebih Indonesia ketimbang pejabat Indonesia itu sendiri. Bravo....
KEMBALI KE ARTIKEL