Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Bapak

27 Oktober 2024   18:56 Diperbarui: 27 Oktober 2024   19:26 29 5
Sehelai kemeja Bapak telah menjadi kangen yang menyiksa.

Apakah kita masih akan berjumpa, pada suatu ketika yang jauh lebih berharga
ketimbang yang dahulu kita lewati?
Apakah nanti aku akan memelukmu, kubiarkan tangis yang tertahan
oleh berlapis-lapis urusan -- yang lalu mengerak oleh waktu -- pecah di dadamu
menjadi air mata dalam bentuknya yang paling murni?

Sehelai kemeja Bapak telah menguap menjadi angin yang dingin dan kering.
Ia mendesir dalam kesendirian yang asing:
tak ada yang lebih sunyi ketimbang sore yang tak disadari.

Akan kubangun istana di surga buat Bapak.
Istana abadi dari bahan baku yang fana di sini.

Tetapi, hidup telah menjadi serangkaian tetapi
(yang tak perlu terlalu diberatkan, sebab sungguh dapat dimaklumi)
Dunia adalah hamparan bagi bermacam evolusi
Setiap alasan yang kasar dan telanjang
akan terus diasah oleh waktu sehingga
tercapai kehalusan yang (pura-pura) dikagumi.

Sehelai kemeja Bapak telah menjelma bilah bambu.
Aku tak lagi kuasa untuk seolah-olah tak terluka.  

2023

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun