baru saja di kampung kita turun hujan
hujan yang sebentar, mungkin salah alamat
aku lalu teringat obrolan kita dulu
kau bilang, di muka bumi ini
tak ada yang salah alamat
tak cinta, tak renjana, tak juga kepedihan
jadi, kukira, kalau kau ada di sini
akan kau kisahkan hujan yang lewat itu
sebagai pelajaran tentang indahnya kefanaan
dapat kubayangkan kau bertutur pelan:
"tidakkah kau rasakan tentramnya aroma tanah
yang ditinggalkan sang hujan?
itulah alasan mengapa ia selintas datang
cepatlah kau besar
agar kau paham makna sebentar"
aku hanya ingin mengabarkan
bapak, aku sudah besar sekarang.