egara-negara tetangga.
Terminal II Bandara Soetta (baca: Soekarno-Hatta) merupakan tempat yang dibuat untuk memfasilitasi proses kedatangan dan keberangkatan penumpang internasional. Secara tidak langsung, Terminal II merupakan “kesan” pertama yang akan dilihat langsung oleh para wisatawan asing, yang mana akan berujung pada pembentukan opini subjektif terhadap servis kebersihan bandara di Indonesia.
Idealnya, Terminal II juga memiliki kualitas pelayanan dan kebersihan yang berstandar internasional. Namun pada kenyataanya, Terminal III Domestik justru memiliki pelayanan kebersihan yang lebih baik, meskipun kenyataannya Terminal III sebenarnya masih tergolong bangunan baru. Ketika saya berkunjung, kebetulan rumput di dalam area terminal belum dipangkas, banyak sampah berserakan, dan beberapa lorong masih dipenuhi oleh sisa-sisabahan bangunan. Selain itu, beberapa tong sampah masih terlihat penuh dengan puntung rokok serta sisa-sisa makanan.
Ketika memasuki area koridor utama Terminal II, tempat penyediaan air minum juga terlihat tidak difungsikan sebagaimana mestinya. Standing astray tampak tidak dibersihkan secara teratur serta kaca gedung yang tampak mulai berjamur.Keadaan seperti ini bisa jadi disebabkan oleh kurangnya pengendalian kualitas operator klining servis. Dengan demikian, standar kebersihan gedung dapat dipastikan menurun.
Fenomena lain yang ditemui di Terminal II adalah banyaknya operator klining servis yang belum difungsikan secara benar, sehingga banyak dari mereka lebih memilih untuk bergerombol dan berbicara. Tampilan seragam mereka juga belum terlalu diperhatikan dan banyak alat-alat klining servis yang terlihat berserahkan saat itu.
Pastinya, beberapa permasalahan yang disebutkan di atas dapat diselesaikan apabila pihak Angkasa Pura dan penyedia jasa klining servis Terminal II mulai menganggap kebersihan sebagai prioritas utama dalam memberikan pelayanan, bukan sekadar persyaratan. Tak pelak, Terminal II Bandara Soetta suatu saat akan menjadi lebih bersih dan semakin layak mendapat predikat terminal internasional