Saya teringat ketika saya pertama kali bisa memilih pada waktu itu adalah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia. Siapa pilihan saya –azaz PEMILU melarang saya mengungkapkannya-. Ya itu sekitar 5 tahun lalu, pada waktu itu partai pemenang dan presiden pemenang sedang hangat-hangat nya dibicarakan. Apakah karena langkah manuvernya mengundurkan dari dari jabatan menteri pada saat itu, atau kata sebagian besar yang lain, sang presiden –yang dulu merupakan menteri- “merajuk” kepada presidennya, saya juga tidak terlalu ambil pusing, yang penting saya memilih, saya dapat tinta di jari kelingking, dan pilihan saya? –Sesuai azaz PEMILU, tidak bisa diceritakan menang atau tidak-