Pagi ini penumpang tidak terlalu berjubel, cuma cukup terisi untuk seluruh bangku yang ada.
Seorang ibu mengaku saat naik dari terminal Bekasi penumpang masih kosong. Dia dan ke-2 bayinya memilih duduk di kursi paling belakang (satu baris untuk 5 orang karena tempat duduknya hanya 5 kursi).
Bayi pertamanya masih berumur sekitar 1,5 tahun dan masih berada pada gendongan sang ibu. Sedang bayi kedua berkisar usia 3 tahun berjenis kelamin laki-laki.
Saat memasuki pintu tol barat, kursi terisi penuh tidak terkecuali barisan sang ibu. Ibu muda yang berusia sekitar 35 tahunan ini hanya membayar 1 kursi untuk dia dan 2 anaknya.
Sehingga spontan saja sang bayi dalam gendongan meraung-raung menangis karena terlalu sempit. Sementara si bayi laki-laki ke-2 duduk berdempetan dengan penumpang lain diantara kursi sang ibu dengan penumpang lainnya.
Karena mengais dan menjerit terus, sang ibu kemudian berinisiatif menyusui bayinya. Sayang, sang bayi tetap menangis dan sejurus kemudian bayipun muntah.
Karena tidak tega, penumpang disebelahnya merelakan tempat duduknya untuk sang bayi. Namun sang bayi tetap menangis....entah mikirin apa lagi.
Saat ditanya kenapa sang ibu tidak mengambil tempat duduk (membeli) 2 atau 3 kursi untuk kenyamanan bayinya. Sang ibu cuma bisa menjawab, bahwa saat dia naik bis masih terlihat kosong.
Entah ibu ini belum pernah bepergian ke jakarta pada jam-jam kerja atau alasan lain seperti menghemat biaya, sang ibu tega-teganya membawa dua bayi dengan 1 kursi di angkutan umum yang jarak tempuhnya memakan waktu kurang lebih 2 jam.
Angkutan umum kita memang tidak layak untuk anak-anak. Tidak ada fasilitas dan kemudahan bagi ibu yang membawa anak, ibu hamil dan anak-anak sekolah dalam angkutan umum kita.
Semua dipukul rata, yaa...jika membayar dan masih ada bangku silahkan duduk, jika tidak menjadi resiko ternsendiri.
Kapan ya kita memiliki angkutan umum yang nyaman bagi penumpang. Oh ya...saya pernah naik angkutan umum (BUS Patas AC) jurusan Medan-Padangsidimpuan penumpangnya bebas merokok dan makanan apa saja termasuk membuang sampah sembarangan di dalam bus maupun keluar bus.
Padahal perjalanan memakan waktu kurang lebih 14 jam. Saya yang tidak terbiasa dengan hal tersebut sangat sedih, tapi mau apalagi tidak ada alternatif. Sebab, Teksi (travel biasanya mobil el-300) yang sedikit lebih nyaman. Karena penumpang hanya 9 orang plus supir. Tapi jenis ini mobilnya jarang hanya 1 trayek per hari, berangkat dari Medan sekitar jam 20.00 wib dan tiba di Padangsidimpuan sekitar pukul 07.00 wib (pagi).
Apakah anda masih ingin naik bus.....!!!!!