Siang itu biasa saja. Matahari masih hadir tepat waktu dan awan masih melekat di langit biru. Aku berjalan ke rumah Emak, hal yang biasa ku lakukan saat libur kerja. Bidadari luar biasa itu selalu sigap menyambutku. Tubuhnya yang tak lagi muda dan kulitnya tidak lagi kencang tetapi senyumnya adalah anugrah terindah bagi dunia. Seperti biasa beliau menyambutku dengan sedikit tergesa, kuraih tangan tua nya dan kucium dengan takzim.
KEMBALI KE ARTIKEL