Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Mengenangmu Dalam Bingkai Kenangan

3 September 2022   21:20 Diperbarui: 3 September 2022   21:26 91 7
Aku sangat kehilangan sejak kepergianmu,
Aku seakan tak percaya engkau begitu cepat,
Kemarin, masih kudengar canda tawamu
Kita bernyanyi bersama, lagu biasa yang kita nyanyikan saat menidurkan engkau...
Engkau tertawa terkekeh sambil membunyikan kecrikan dari botol berisi batu kecil..
Sampai dihari itu, engkau bilang
Ayah jangan kerja, temani kakak....
Kita berdua banyak bercerita tentang banyak hal, laksana dua orang sahabat..
Engkau minta dicium, peluk dan dipijat kakinya..
Tiba-tiba engkau berkata sambil terisak
"Seandainya kakak dipanggil terlebih dahulu, ayah tidak boleh menangis".
Lalu engkau peluk dan meminta maaf dan mencium kaki ayah dan bunda.
Dan engkau pun bilang, cepat ayah waktunya sudah mau habis.
Aku tak menangkap ini sebagai sebuah firasat,
Karena yang kulihat engkau sedang baik-baiknya.
Tensi mu bagus, HB mu bagus, makan mu lahab bahkan bobotmu juga naik.
Tetapi engkau malah pergi, pergi dalam pelukanku,
Engkau pergi dalam dekapan ayah yang begitu menyayangimu,
Ayah tak menangis, ayah sangat tenang memeluk dan mendekapmu,
Sampai hembusan nafasmu yang terakhir,
Ayah, bunda dan adek-adekmu begitu menyayangimu,
Tetapi Allah lebih menyayangimu,
Engkau tak lagi merasakan sakit, engkau begitu tenang disisi Allah.
Aku hanya bisa mengenangmu dalam bingkai kenangan,
Dalam untaian do'a yang tak pernah putus mengalir deras, untukmu anakku sayang.
Selamat jalan anakku.....

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun