Jakarta. Meski itu adalah kota kelahiran sosok itu, tetap saja masih terasa asing. 18 tahun tinggal dan menghisap udaranya pada akhirnya lenyap karena merasa nyaman tinggal 21 tahun di Bandung. Akan tetapi, kenangan masa kecil di tepi pantai utara Jakarta begitu membekas. Tidak bisa digantikan dengan apa pun. Hmmm ... benar-benar pengalaman luar biasa bisa lahir, besar, berkawan para nelayan, membaur dengan lingkungan sekolah yang kadang harus tawuran sehingga 'terpaksa' membuang nama badge sekolah demi alasan keamanan tetapi tetap tidak masalah harus ke Terminal Senen buat mencari novel berseri Wiro Sableng, hingga menaiki beberapa metromini, kopaja, dan bus biasa/tingkat bernomor. Dan semua itu kini berubah.
KEMBALI KE ARTIKEL