Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Melupakan Masa Lalu dengan Meditasi

20 Juni 2013   16:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:41 1530 0
Apa, sih, meditasi itu? Apakah meditasi itu aktivitas duduk bersila dengan hanya memejamkan mata? Apakah meditasi itu hanya proses mengatur pernafasan dan pikiran saja? Ataukah meditasi itu bagian dari ritual kultural yang dikaitkan dengan agama atau kepercayaan tertentu? Namun ternyata semua pendapat itu tidak benar seratus persen. Sebagai aktivitas fisik bisa jadi memang iya, bahwa meditasi itu pada umumnya duduk bersila, memejamkan mata, lalu mengatur pernafasan. Akan tetapi meditasi jangan dikaitkan dengan ritual agama, meski dari sejarahnya bisa jadi iya.

Bahkan, kini meditasi sudah menjadi bagian dari gaya hidup sebagian orang. Mengapa? Salah satunya adalah karena dapat menenangkan hati dan pikiran. Atau dengan kata lain dapat menghilangkan atau membuang stres. Inilah yang coba ditekankan oleh Adjie Silarus, seorang meditator. "Meditasi membantu Anda membebaskan diri dari beban jiwa. Meditasi juga dapat membantu Anda mengampuni masa lalu dan menyembuhkan trauma," ujarnya.

Sudah banyak pakar yang mengatakan betapa pentingnya meditasi. Salah satunya adalah Jon Kabat-Zinn, Profesor dari Massachussetts Institute of Technology yang mengatakan, "Wherever You Go, There You Are". Meditasi akan memberikan pengaruh positif sehingga kehidupan akan terus berjalan dan berkembang. Bahkan, meditasi akan membantu seseorang untuk mampu melangkah meski gagal dan juga tidak sombong meski sudah di atas. Mengapa semua hal itu dapat terjadi? Hal itu dikarenakan adanya teknik pernapasan yang baik dan benar.

Pernapasan ini berpengaruh pada kerja otak. Sehingga wajar saja kalau ada keterkaitan antara pikiran dan tubuh manusia. Pernapasan yang lembut dan teratur pada akhirnya akan menenangkan pikiran dan tubuh. Kalau menurut ilmu ilmiah, meditasi berada pada kondisi Delta, yaitu kondisi yang paling tenang, sedangkan saat terjaga seseorang berada pada kondisi Beta. Perlu dicatat bahwa meditasi bukan keadaan dimana pikiran Anda melayang jauh. Seseorang yang bermeditasi masih sadar, bahkan sedang fokus pada ketenangan. Dan berdasarkan pengalaman Adjie, meditasi terbukti dapat menghilangkan trauma masa lalunya.

Proses meditasi akan menuntun Anda berdamai dengan diri sendiri apapun masalah yang dihadapi. Meditasi akan membimbing menuju jalan terbaik dan memberikan pengaruh positif, serta membuat Anda lebih fokus pada satu hal yang penting, yaitu masa kini Anda. Dari pengalamannya itu, Adjie mencapai titik bahagia pada yang sudah dia dapatkan sekarang. Bahagia menurutnya bukan semata-mata sebagai akibat tapi bahagia pun menjadi sebab. Itulah mengapa meditasi dapat mengubah pikiran negatif menjadi pikiran positif.

GERAK MEDITASI

Meditasi tidak hanya berupa aktivitas duduk bersila, mata terpejam, mengatur nafas, atau bahkan bagian dari sebuah ritual agama tertentu. Meditasi bisa dilakukan bagaimana pun caranya dan di mana pun tempatnya. Tujuan dasarnya adalah bisa fokus dengan teknik pernapasan yang baik dan benar. Meditasi bisa dilakukan saat Anda menunggu, saat bekerja, atau bahkan saat menjelang acara penting yang membutuhkan kefokusan. Kapan pun. Di mana pun.

Lalu apa yang dipikirkan saat memulai meditasi? Fokuskan pada pada satu hal yaitu diri Anda sendiri. Kenali apa kelebihan dan kekurangan diri, pencapaian dan kegagalan yang sudah dilalui, koreksi positif dan negatif yang dimiliki, dan capailah satu kesimpulan, “Buang yang buruk, ambil yang baik." Ya, inilah proses muhasabah. Meditasi akan membuat Anda fokus pada masa kini. Menjalankan hidup sebaik-baiknya di masa kini, terlepas dari seburuk apa Anda di masa lalu. Jika Anda di masa kini sudah fokus dan mengusahakan yang terbaik, bukan tidak mungkin masa depan Anda akan berkilau selayaknya berlian.

Meditasi sudah menjadi gaya hidup modern yang lebih menekankan pada fungsi melatih pikiran, meskipun ternyata manfaat meditasi bukan sekadar itu saja. Misalnya, tumbuhnya kesadaran terhadap diri sendiri, lebih mengenal dan memahami alam sekitar, menumbuhkan kepercayaan diri dan kesabaran untuk rendah hati, membuat seseorang dekat dengan Sang Maha Pencipta, mensyukuri apa yang telah digariskan oleh-Nya. Semua itu pada akhirnya dapat melahirkan kesehatan pada tubuh. Fungsi organ tubuh menjadi membaik, dan pada beberapa kasus bisa menyembuhkan berbagai penyakit, seperti yang sudah dirasakan oleh Adjie.

MEDITASI MENCIPTAKAN KEBAHAGIAAN

Banyak orang meyakini bahagia itu selalu bersyarat hanya karena seolah demikianlah yang banyak terjadi. Orang menganggap bahwa bahagia itu bisa diraih jika tidak terjadi sesuatu yang buruk di masa lalu. Pendek kata, setiap kejadian buruk adalah sumber dari rasa kecewa serta ketidakbahagiaan seseorang. Namun bagi Adjie tidak begitu. Menurutnya kebahagiaan seharusnya tidak ditentukan oleh masa lalu, tetapi kebahagiaan hanya akan hadir jika orang memilih untuk bahagia! "Jika masa lalu kita suram, bukan berarti masa depan kita akan berakhir kelam. Masa depan gemilang bukan ditentukan oleh masa lalu yang cemerlang, namun lebih ditentukan oleh seberapa kuat Anda dapat mengampuni masa lalu," ujarnya.

Bahagia itu kuncinya terletak pada kata 'maaf' dan 'ikhlas'. Kebahagiaan akan hadir dengan sendirinya ketika seseorang memilih untuk ikhlas dan memaafkan masa lalu. "Manusia perlu belajar memaafkan. Jadilah orang yang pemaaf, bukan pendendam. Masa lalu bukan sesuatu yang harus dibawa dalam setiap perjalanan. Masa lalu justru adalah jalan pembuka masa depan," kata Adjie kemudian. Mudah sebenarnya untuk memaafkan masa lalu. Salah satunya adalah dengan bermeditasi secara teratur. Cari tempat yang tenang, lalu pejamkan mata. Perlahan-lahan hiruplah udara dan hembuskan napas sambil membayangkan seolah-olah segala racun dalam hati kita peluk dengan penuh kasih sayang bersama hembusan napas itu.

Kunci bahagia adalah dengan belajar memadukan masa lalu, masa kini, dan masa depan menjadi sebuah kekuatan yang utuh. Adjie Silarus menyarankan untuk belajar melupakan setiap hal buruk di masa lalu, membuang trauma, dan mengikis dendam dengan cara menenangkan diri dan memasuki keheningan. Kini, sudahkah Anda mengampuni masa lalu? Dan, sudahkah Anda bermeditasi hari ini?

Kita dapat belajar untuk menyadari kehadiran kemarahan yang datang sebagai tamu tak diundang dengan menyambutnya melalui jamuan positif (Adjie Silarus)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun