Saya tiba terlambat dua jam dia masih menunggu dengan memangku cintanya. Malam itu pukul sembilan yang seharusnya pukul tujuh. Duduk di tepi meja kafe yang separuh kosong, perempuan itu bersinar meski lampu separuh berpayung itu meremang di atas meja kayu.
KEMBALI KE ARTIKEL