Air turun tanpa basa-basi, gemuruh seperti ditumpahkan awan, aku berusaha kalem menyisikan sepeda motor mencari celah teras-teras toko di pedestrian buat kami berteduh.
Secepat kuda mesin ku parkir, kami berlarian menggapai tepi naungan. Aku berlari di balik Selin melindunginya dari siraman likuid dingin ini.