Hari hujan, begitu tebal sehingga jatuhnya tampak lamban seperti salju. Aku berdiri di bingkai jendela, tentu saja mataku buram  bersikeras menguak tirai air yang liat. Kupikir ini Desember, kadang-kadang begitu konyol, aku kerap
out of focus, hingga tanggal hari bahkan bulan menjadi tertinggal, musabab kesendirian yang panjang. Ya, tentu saja ini Desember. Dulu di saban tepi tahun, kami, maksudku aku dan perempuan itu berkenalan lagi, kami selalu terasing karena hanya bertemu minim, makanya seakan setiap Desember kami serasa berkenalan kembali.Â
KEMBALI KE ARTIKEL