Sedang puisi masih belum mengering
Aku melihatnya berlinang
Sedemikian sedihnya membaca hujan
Sedang aku belum mulai menulis luka
Atau memang aku tak pernah mau menyelesaikannya
Kerna hujan selalu datang di tengah
Membiarkannya leleh membasah
Demi aku terhindar dari kesalahan
Air hujan atau air mata