Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Takdir Embun

17 Maret 2021   18:12 Diperbarui: 17 Maret 2021   18:30 157 6
Embun menggeliat, tidurnya pastilah lelap. Sepertinya dikala pagi sudah menegur untuk tidak terlambat. Mata malasnya yang indah melirik ke samping sisi ranjangnya yang sudah kosong. Matahari, suaminya, selalu bangkit terlebih dahulu.  Memang dia lelaki pagi, rajin dan tak pernah terlambat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun