Aku pernah mencoba menanyakan namanya. Sarah, kata pramukopi di kedai. Sebab beberapa kunjungan ke ruang beraroma itu, aku hanya bisa menatapnya sekilas. Seperti siluet. Lalu dia menghilang ke balik pintu dan tak pernah muncul kembali. Pintu itu selalu tertutup, ada di sisi tak berjarak dari meja peracik. Sepertinya tak pernah terbuka. Kupikir cuman Sarah yang menggunakan pintu itu.
KEMBALI KE ARTIKEL