Pada tahun 2005 saat melalui ekonomi lesu dan Solo menjadi terlihat marginal terutama di sektor industri rakyat menengah kecil. Hadirlah sosok pengusaha mebel berbadan kurus yang menyadari bahwa jalan politik adalah lompatan untuk sejahtera Solo. Maka dengan modal dengkul tapi bermodal cita cita dan dukungan akar rumput, terpilihlah sosok tersebut yang pernah disebut a new hope, Joko Widodo, sebagai walikota. Lalu selanjutnya adalah Solo menjadi model kemajuan yang bukan hedonis tapi kemajuan yang merupakan kebangkitan inspirasi dari sebuah tatakota kecil yang bersih secara fisik dan psikologis. Tak lagi terelakkan kotamadya Solo mengalami transformasi yang sejajar dengan level diatasnya.
KEMBALI KE ARTIKEL