Pertanyaan menarik ini untuk menanggapi pernyataan seorang dekan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Padjajaran Arry Bainus. Arry Bainus mengeluarkan pernyataan bahwa di Korea Utara tidak ada pemilu karena menanggapi klaim Prabowo Subianto bahwa Pilpres lebih buruk mutunya dibanding pemilu di Korea Utara. Pilpres tahun 2014 ini diklaim buruk oleh Prabowo Subianto karena dia memperoleh nol suara di ratusan TPS tanpa menyebutkan di TPS mana. Menurut Prabowo pemilu di Korea Utara lebih baik karena setidaknya menghasilkan 98,7% suara buat presiden terpilih tidak 100%. Sedangkan di Indonesia, dia yang didukung oleh 7 partai besar yang memperoleh persentase 60% suara legislative dia memperoleh 0%. Prabowo bahkan menuduh pemilu ini hanya pantas terjadi di Negara Fasis, Totaliter dan komunis.