Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Menikmati Sejarah Kota Surabaya Bersama 'Historical Surabaya Tracker'

26 Agustus 2010   08:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:42 844 0
Surabaya..surabaya…surabaya….kota kenangan…kota kenangan…tak kan terlupa…. [caption id="attachment_239856" align="alignnone" width="225" caption="lambang sura baia"][/caption] Sepenggal lagu diatas pasti masih akrab di telinga saat kita dan langsung terbayang kota Surabaya. Surabaya adalah Ibukota Jawa Timur yang merupakan kota terbesar ke-2 di Indonesia setelah Jakarta. Kota pelabuhan yang cukup besar ini memiliki topografi seperti halnya kota Jakarta. Sudah hampir lebih dari 10 tahun dari terakhir saya ke Surabaya dan itupun hanya transit untuk menuju kota lainnya di Jawa Timur dan kali ini saya kembali ke Surabaya. Berangkat dari Semarang menggunakan kereta Gumarang yang memakan waktu 4,5 jam membawa saya tiba di stasiun Pasar Turi Surabaya. Pasar Turi merupakan stasiun utama di kota Surabaya diantara stasiun lainnya. Di kota ini saya menginap di rumah seorang kawan baik yang kebetulan rumahnya berada tepat di tengahkota, sehingga mudah untuk saya menikmati kota surabaya karena dekat kemana saja, khususnya beberapa tempat yang memang saya incar untuk di kunjungi, yaitu kota lama Surabaya. Beruntung hari ini cerah sehingga saya bisa menikmati kota surabaya. Tempat pertama yang akan saya kunjungi hari ini adalah House of Sampoerna. Sudah lama mendengar ketenaran museum rokok milik keluarga besar Sampoerna, tapi baru kali ini berkesempatan mengunjunginya. Dengan menggunakan kendaraan umum saya turun di jembatan merah, jembatan yang cukup tenar dimasa-masa perang kemerdekaan, bahkan ada sebuah lagu yang di gubah khusus untuk mengenang jembatan ini. [caption id="attachment_239859" align="alignnone" width="225" caption="bangunan tua yang di manfaatkan menjadi hotel"][/caption] [caption id="attachment_239862" align="alignnone" width="225" caption="bangunan cantik yang terabaikan"][/caption] Dari jembatan merah saya memilih untuk berjalan kaki menuju House of Sampoerna. Sepanjang jalan dari jembatan merah, saya menemukan banyak bangunan-bangunan peninggalan tempo dulu, beberapabangunan masih terlihat dalam kondisi sangat baik dimanfaatkan kembali sebagai kantor, hotel sehingga terlihat menarik, dan beberapa bangunan tua lainnya tampak teronggok kusam menuju kehancuran. Menikmati perjalanan dengan pemandangan arsitektur gedung-gedung lama membuat perjalanan sejauh 1 KM tak terasa di hari yang panas terik hingga tibalah saya di halaman House of Sampoerna. [caption id="attachment_239868" align="alignnone" width="300" caption="shuttle bus 'Historical Surabaya Track"][/caption] Di halaman muka tampak sebuah bus berwarna merah menarik dengan tulisan 'Historical Surabaya Track' di badannya, sebuah fasilitas shuttle bus gratis yang di sediakan oleh HoS untuk pengunjung menikmati beberapa tempat bersejarah di kota Surabaya. Penasaran dengan bis ini, saya menuju Café HoS yang di terasnya sana saya temukan informasi mengenai bus menarik ini. Setelah bertanya-tanya dengan petugas, ternyata saya beruntung, masih tersisa 2 kursi kosong untuk jadwal bis jam 13.00. Kebetulan jadwal keberangkatan bis 20 menit lagi, jadi langsung mendaftarkan diri dengan mengisi data diri dan istirahat sejenak di teras café yang nyaman sambil nunggu bis berangkat. Dalam 1 hari ada 3 keberangkatan bis, dimulai dari jam 9.00 dipagi hari. Fasilitas menarik ini diberikan gratis oleh pihak manajemen HoS. Jam 12.50 pintu bis dah dibuka, langsung masuk, kebagian duduk di belakang. Sebelum bis berangkat, kita di beri 'nama tag' dengan tulisan 'Historical Surabaya Tracker'. Untuk memandu perjalanan, seorang mas2 memperkenalkan diri sebagai guide mulai bercerita begitu mobil berangkat dengan penjelasan bilingual - Bahasa Indonesia dan English. [caption id="attachment_239882" align="alignnone" width="225" caption="name tag peserta"][/caption] Untuk perjalanan hari ini, Rute perjalanan yang ditempuh adalah dari HoS, melewati penjara lama yang sudah tak terpakai lagi, menuju jalan pahlawan sambil menjelasakan beberapa gedung tua yang terdapat di kirikanan jalan, gedung bersejarah, pemanfaatan kembali gedung sehingga lebih terpelihara, sejarah pemberian nama jalan pahlawan, dan sejarah yang terjadi di daerah yang kita lalui. Tiba di Balai Kota Surabaya kita turun sejenak disini, untuk melihat patung si Sura Baia serta sejarah lambang kota Surabaya dari dahulu kala hingga kini, terjadi perubahan 3 kali untuk lambang kota Surabaya. Juga terdapat cerita seorang Arsitek yang banyak mendesain bangunan2 besar di kota Surabaya termasuk gedung Balai Kota. [caption id="attachment_239885" align="alignnone" width="225" caption="dari atas bis SHT"][/caption] [caption id="attachment_239886" align="alignnone" width="225" caption="kantor pusat polisi Surabaya"][/caption] [caption id="attachment_239888" align="alignnone" width="225" caption="gedung gas"][/caption] [caption id="attachment_239889" align="alignnone" width="225" caption="masih dari atas bis "][/caption] [caption id="attachment_239891" align="alignnone" width="225" caption="kantor balai kota surabaya"][/caption] Kembali melanjutkan perjalanan, kita melewati Hotel Mahapahit yang dahulunya terkenal dengan hotel Oranje yang terkenal dengan peristiwa perobekan bendera Belanda berwarna Merah Putih Biru menjadi Bendera Indonesia berwarna Merah Putih. Kita juga berhenti sejenak untuk mengunjungiTaman Budaya untuk mengenal kesenian gamelan lengkap isinya. Disini pengunjung dapat mencoba alat musik gamelan yang tertata rapi. Selanjutnya kita juga diajak untuk melihat tugu pemuda, patung bung Tomo dan kembali menuju HoS. Secara keseluruhan perjalanan selama 1,5 jam ini menarik dan menyenangkan, walaupun sempat terjebak macet di beberapa titik, tapi tak terasa, karena bis menggunakan AC sehingga sangat nyaman, laju bis pun tak terlalu cepat, sehingga masih ada kesempatan untuk mencuri foto2 arsitektur gedung saat melintas di depannya, juga keterangan dari mas guide yang membantu untuk mengenali gedung, dan jalan yang kita lewati. Usai trip menarik ini, saatnya untuk menikmati museum House of Samperna. Sayang saya baru masuk jam 14.40, sehingga pekerja pembuatan rokok Kretek yang bisa di nikmati dari lantai 2 sudah bubar, pdahal itulah salah satu daya tarik paling luar biasa dari Museum ini. Melihat ratusan perempuan melinting rokok dengan kecepatan yang tiada tanding, tiap jam tiap perempuan mampu menghasilnya sekitar 600 batang.Yang bisa di lakukan selanjutnya adalah menikmati koleksi yang menghias museum HoS di lantai bawah, yaitu segala prestasi, koleksi, dan sejarah dari perusahaan rokok dengan brand Sampoerna. Museum yang menarik dan harum dengan aroma tembakau dan cengkeh (para perokok pasti betah berlama-lama di museum ini)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun