Sebagai pendukung Prabowo, tentu saya bisa menyelami suasana hati para relawan dan simpatisan capres no. 1. Sedih, bahkan perih, seperti cinta yang tak sampai. Sayup-sayup terdengar senandung luka dalam doa seorang hamba yang merasa teraniaya.
“Ini ngga adil,” gumamnya hampir tak terdengar. Ada rasa tak berdaya dalam ombak kegelisahan yang mendebur di dadanya.
Saudaraku, sudahlah. Orang sehebat dirimu tak pantas teronggok di sudut gelap. Bangkitlah! Lihatlah cakrawala, disana ada harapan dan cahaya yang akan menerangi masa depan.
"Ini harus dilawan!" suaranya bergetar.
Aku setuju, memang harus dilawan. Tapi yang pertama harus dilawan adalah dirimu. Bagaimana mungkin kamu bisa melawan dengan jiwa yang rebah dalam lemah?
Bangunlah saudaraku! Bantulah dirimu untuk berdiri, agar Tuhan menolongmu untuk berjalan.