Mantan tukang becak di Kota Semarang yang hanya hidup bersama ibu kandungnya yang bernama Tumiyem (87) ini, berdasarkan keterangan tetangganya, yakni Syarif (30), kondisi ekonominya sangat memelas. Di mana, sekitar tahun 1997, Warjiman mengeluhkan bagian pinggangnya terasa sakit. Terkait hal tersebut, ia pulang ke desanya karena di Semarang tak mempunyai kerabat.
KEMBALI KE ARTIKEL