Sebagai warga Salatiga, nyaris seluruh penjuru kota saya kenal secara detail, termasuk keberadaan orang-orang gemblung asli kota ini. Para psikopat yang merupakan warga Kota Salatiga, biasanya siang hari keluyuran namun menjelang sore pulang ke rumah masing-masing. Nama-nama seperti Giuk (60) warga Bringin, Kabupaten Semarang, Maryuni (65) warga Bancakan, Sidorejo, Salatiga hingga Karjan (45) warga Getasan, Kabupaten Semarang bukan sosok asing. Pasalnya, mereka biasa menggelandang namun menghilang di malam hari.
KEMBALI KE ARTIKEL