Aku rindu.. bisikmu, menyelipkan impian pada sel-sel bawah tanah seperti saat kita kelelahan bergandengan tangan sepanjang lorong gelap Gua Selarong. Kita pernah bermimpi sama, menyatukan dua jiwa dalam satu payung kencana melibas hujan lara, memadu cinta sorga. Aku dan kamu menyaksikan anak-anak kita berkejaran didepan Gereja San Agustin, lantas berebut kursi diatas jeepney warna-warni. Hmmm... betapa indahnya....
Kututup laptop...., dan wajahmu menari dalam remang tiga dimensi.
Jogja, 1 Januari 2008
Manila, pada jam yang beda...