Kegiatan belajar mengajar terhenti karena eternit ambrol. Guru Wanita dan 29 murid terjebak dalam reruntuhan. Tidak ada korban jiwa, tetapi 4 siswa lecet ringan dan kepala berasa pusing. Disinyalir, ambrolnya eternit karena termakan usia. Karena sejak dibangun tahun 2006 pasca gempa, gedung tersebut belum pernah direnovsi.
Duapuluh sembilan (29) Siswa klas IV SD Negri Panjatan, Salam, Patuk, Gunungkidul DIY tertimpa eternit ambrol Jum’at 24/1/2014. Peristiwa itu terjadi pukul08.00 WIB, saat kegiatan belajar mengajar berlasung. Suparini S.Pd, wali murid kelas IV mengatakan, “Terdengar bunyi plethek......(seperti suara kayu patah) eternit seluruh ruangan ambrol serentak. Kami dan anak-anak terperangkap dalam reruntuhan. Dengan cara merangkak di sela meja dan kursi, kami berhasil keluar ”
Jerit dan tangis pun pecah setelah para murid berhasil keluar dari reruntuhan. Kegiatan belajar mengajar kontan dihentikan. “Siswa tidak akan diliburkan, tetapi untuk pengaturan harus di ruang berapa, itu wewenang kepala sekolah,” kata Suparini gemetaran
Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, namun 4 siswa diketahui menderita luka lecet dan kepala pusing. Mereka adalah Andari Miftah Nurjanah, Angga Apariliano, Rahma Kusuma dan Fayis Habib A. Berseberangan dengan sekolah ada Puskesmas I Patuk. “Tetapi anak-anak tidak mau dibawa ke sana, sebab itu cukup kami obati di UKS,” kata Suparini.
Tentang rontoknya eternit, Kepala Sekolah SD Negeri Panjatan, Drs. Sudarman menduga bahwa karena termakan usia. “Gedung dengan konstruksi baja ringan ukuran 8 x 7 meter ini dibangun pemerintah pasca gempa tahun 2006 silam. Hingga 2014, belum pernah dilakukan renovasi,” kata Sudarman
Di samping faktor usia, hujan deras di hari sebelumnya 23/1/2014 menyebabkan eternit lembab dan berat. Paku yang berkarat lolos, menyebabkan eternit ambrol secara bersamaan. Yang dikhawatirkan Sudarman justru eternit yang ada di 8 ruang yang lain. “Kalau yang sudah ambrol, itu aman untuk ditempati. Tetapi 8 lainnya, kami kira ada potensi rontok. Itu sebabnya, dalam waktu dekat kami akan membongkar eternit yang lain,” kata Sudarman menutup penjelasan.