Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Sepele, Lihat Foto Mesra Pacar Pemilik Kos Dibantai

29 Januari 2016   18:24 Diperbarui: 29 Januari 2016   18:35 335 0

Hanya gara-gara foto mesra mantan kekasihnya, seorang laki-laki nekad menghabisi nyawa temannya sendiri.

Kawasan Jalan Talangsari Bendan Dhuwur Semarang pagi gempar. Pasalnya, seorang pemilik kos, Henry Kurniawan Wicaksono (33) ditemukan tewas  dibunuh oleh sekelompok pemuda di  rumah kos-kosan di  Jalan Talangsari RT 1 - RW 7 Bendan Dhuwur, Sampangan, Gajahmungkur.  Korban tewas dengan dua luka tusukan di dada yang tembus ke jantung dan luka tusuk di perutnya.

Menurut saksi, Dedi, salah seorang penghuni kos mengatakan, kejadian menggemparkan tersebut bermula sekira pukul 03.30 WIB. Saat itu kos-kosan didatangi oleh empat orang mengendarai sepeda motor yang diduga hendak mencuri sepeda motor. Namun aksi para pelaku dipergoki oleh korban, karena panik, pelaku langsung menusuk korban ke dada dan perut.

“Ada empat orang datang. Dan tidak lama kemudian ada suara minta tolong. Waktu itu saya sedang tidur di dalam kamar saya,” ujar Dedi kepada polisi di lokasi kejadian.

Mendengar teriakan korban, para penghuni kos gempar dan berhamburan keluar kamar. Dan lebih kaget lagi, mereka mendapati korban telah tersungkur ke tanah bersimbah darah. Tidak ada yang mengetahui persis bagaimana proses pembunuhan itu terjadi. Mereka tahunya mendengar teriakan dan melihat korban telah terkapar.

“Kejadian persisnya saya tidak tahu. Tahunya korban berteriak minta tolong dan begitu keluar kamar, korban sudah tergeletak di tanah bersimbah darah dan pelaku juga sudah tidak ada,” tambah Dedi.

Meski telah terkapar dan bersimbah darah, tapi penghuni kos melihat korban masih bernyawa. Dan untuk menuyelamatkan nyawanya, penghuni kos membawanya ke RSUP dr Kariadi. Namun tiga puluh menit dirawat di UGD, korban menghembuskan nafas terakhirnya akibat luka tusuk yang sangat dalam hingga melukasi organ vital dalam tubuh korban.

Senada dengan Dedi, adik korban, Melani (32) saat ditemui di kamar mayat RSUP dr Kariadi mengatakan, sebelum kakaknya tewas, kakaknya sempat mengatakan sesuatu sebelum kejadian nahas menimpanya yakni kos-kosanya didatangi oleh empat orang yang hendak mencuri motor. Namun, kakaknya mempergoki para pelaku dan akhirnya membantai korban.

“Saya dapat informasi kalau sebelum kakak saya dibunuh, ada empat orang hendak mencuri motor  kepergok penghuni kos dan berteriak. Kemudian kakak saya keluar kamar dan memergoki para pelaku,” ujarnya.

Karena aksinya kepergok, para pelaku langsung membantai korban dengan menusukkan senjata tajam ke dada dan perut korban. Korban melakukan perlawanan dan sempat menangkis sabetan pelaku sehingga tangan kanannya mengalami luka iris mengenaskan. Daging tangan bagian bawah jari kelingking nyaris putus (seperti potongan daging).

“Kakak saya kan sudah punya dua anak yang tinggal bersama ibu (Endang. red) di rumah sebelah kos. Dan kakak saya tidur di rumah yang untuk kos-kosan,” ujarnya lagi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun