Seorang penulis KTI (karya tulis ilmiah) tidak dapat menghindari pengutipan. Ia perlu menggunakan pendapat, pemikiran, atau penemuan orang lain sebagai pendukung karyanya, sebagai pembanding, atau sebagai hasil yang hendak diungkap kelemahannya. Pendeknya, mengutip (karya tulis orang lain) adalah sebuah kelaziman. Namun, harus dilakukan berhati-hati agar tidak menjadi "kezaliman".