Bagaimana boleh sebuah buku berharga sangat murah? Ya, seperti kasus buku
Risalah Tuntunan Shalat itu karena pertama fisik buku tidak berubah dengan bahan yang murah (menggunakan kertas koran). Selain itu, dengan cetak ulang ratusan kali, banyak biaya sudah tereduksi seperti biaya editorial. Entah royalti apakah tetap dibayarkan karena berdasarkan penelusuran di Google, sang penulis sendiri tidak diketahui keberadaannya (mungkin ada Kompasianer memiliki info lebih detail tentang Drs. Moh. Rivai ini?).
KEMBALI KE ARTIKEL