Benarlah bahwa menulis buku itu ampuh untuk mengukirkan nama pengarang/penulisnya pada dinding sejarah. Meski pengarang/penulis telah tiada, karyanya dapat hidup terus hingga tampak abadi. Tampak abadi, bukan 'tetap abadi' karena abadi itu kekal dan tidak berkesudahan sehingga tidak memerlukan kata 'tetap'. Adapun 'tampak' berarti sampai sejauh ini belum hilang dari peredaran.
KEMBALI KE ARTIKEL