Kalau Tokopedia pada teks iklannya bilang "yang jual banyak", terpikir oleh benak saya "yang beli siapa". Kalau di
Kompasiana yang menulis banyak, terpikir juga yang baca siapa? Tentulah seorang Kompasianer
sudah dapat memprediksi yang membaca adalah di antara Kompasianer sendiri atau non-Kompasianer
yang kebetulan mendapat tautan dari media sosial ataupun memang sengaja mencari tulisan topik tertentu. Untunglah
Kompasiana memberikan laporan berapa orang yang membaca tulisan kita sehingga ada indikator untuk menilai seberapa tertarik pembaca terhadap tulisan kita atau paling tidak pandangannya menangkap sesuatu perlu dibaca. Jika pembaca sudah menembus angka 1.000, terasa ada kebanggaan dan kepuasan tersendiri. Apalagi, jika ditambah adanya komentar dan nilai meskipun kita tidak yakin benar apakah 1.000 orang itu benar-benar membaca.
KEMBALI KE ARTIKEL