(keriput raut wariskan ribut)
rasa takut yang sama itupun masih sering bertemu semu takut
semakin samai takut samai nyawa licin kulit belut selimut
rada takut-takut kutunggui lupamu menghapusi lukaku
meminumkan demam ke dalam mulut rembulan
menggarami luapan laut melebarkan ceruk hujan
menelankan lupa lusa agar lahir hari yang sama
agar kita bisa membuka-buka maha cintanya
persis seperti sekian tahun lalu
ketikaku melepasi lilitan tali
yang memerahkan
lingkar terindah
lehermu itu