harus kuawali dengan apa
tatkala pada tanjakan itu
nafasmu nembus punggungku
balik menghadapimu lalu
bawa lari kau atau
berhenti nunggu
desah terakhir
berlalu
Â
dengan apa kutanami ladang
tak bertuan itu jikalau
kau telentang disitu
membiarkan langkah
tumbuhnya belukar
rubuhkan pagar
Â
lewat jalan mana
kan kutempatkan
nyala unggun
terindah ini
di hati
bila udara di sekitarmu
kau kosongkan begitu