Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Muhyi dan Manaf

24 April 2021   21:00 Diperbarui: 24 April 2021   21:00 72 21
(muhyi dan manaf)


setelah mendaki jalan terluntalunta mu
sampai juga aku pada sebuah goa
dengan pecipeci yang menempel
di langitlangit itu

sebenarnya
aku ingin berhenti saja di wanayasa
untuk mencairkan kujang tembaga
yang telah
berulangkali menusuk dada
tapi kemudian engkau merubah peta
tanpa berikan tandabaca

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun