1. Habiskan waktu (dan uang) mendevelop orang
IT adalah bidang yang selalu berubah, dan banyak pekerja IT mencintai untuk mempelajari teknologi yang baru dan mengimprovisasinya. Kebanyakan orang, belajar tidak hanya menyenangkan, tapi suatu kebutuhan untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik. IT Manager harus memberikan budget untuk training dan development dan mendorong staff untuk berpartisipasi dalam event – event tertentu & jika memungkinkan.
Jika budget Anda terbatas, carilah workshop dan presentasi yang gratis, set up in-house training, dan get creative dengan dana Anda. Don’t forget about cross-training exercises as well. Walaupun dalam sebuah group IT yang besar, ada pekerjaan yang hanya dilakukan oleh satu orang secara rutin. Pastikan yang lain tahu apa yang harus dilakukan jika orang tersebut tiba – tiba tidak ada dalam jangka waktu yang lama.
2. Cari tahu apa yang benar-benar dilakukan oleh Staf Anda
Walaupun Anda tidak perlu menjadi master untuk setiap tugas yang dihandle (lihat item berikutnya), Anda seharusnya mengerti yang biasa dilakukan oleh staf Anda. Jika sekarang tidak Anda lakukan, biasakanlah diri Anda untuk mengetahui setiap tanggung jawab tiap orang. Minta anggota team untuk menjelaskan dan mendemonstrasikan tugas penting — seperti data backups.
Penulis (bukan saya) sekali waktu pernah mendapatkan karyawan yang dipindahkan ke sub-group penulis. Segera setelah pindah, penulis mulai untuk bekerja dengannya dan mempelajari job role nya. Satu bulan setelah itu, selama periode key production, karyawan tersebut mendapatkan tragedi yang berurutan — orang tua nya meninggal dan developed pneumonia. Tanpa backup, saya terjun langsung dan menyelesaikan pekerjaannya dengan pengetahuan yang saya pelajari selama bulan pertama dan bantuan dari yang lainnya.
Hasilnya, saya mendapatkan respek yang sangat bagus dari karywan, yang sebelumnya memiliki pengalaman negatif dengan manajemen. Mengerti apa yang staff Anda lakukan tidak hanya meningkatkan respek mereka terhadap Anda, tapi juga membuat Anda lebih credible sebagai seorang manager pada saat menghadapi situasi atau keputusan yang sulit.
3. Jangan Melakukan untuk Mereka
Jika Anda berasal dari “in the trenches” karyawan IT menjadi seorang Manager, hindari kecenderungan untuk mengekang secara cepat. Pengetahuan Anda dan skill Anda mungkin melebihi staff Anda, tapi Anda harus menolong staff Anda untuk belajar dan berkembang. Ada garis tipis antara coaching dan doing. Seorang manager yang baik akan mengetahui perbedaannya
Selama awal training period dimana Anda lebih terlibat dalam melakukan pekerjaan harian, delegasikan secara tepat dan buat strategi training untuk men transfer pekerjaan ke staff Anda.
4. Mengerti bisnis dan Buat Mereka Mengenal Anda
Memang sebuah klise, tapi semua IT Managers harus mengerti business untuk membangun system dan infrastructure yang men support tujuan business. Anda seharusnya juga memperlihatkan report bagaimana efek pekerjaan mereka terhadap tujuan business perusahaan dan memastikan business administrator mengerti apa yang IT lakukan untuk mereka. Perlihatkan aktifitas departemen Anda melalui laporan tahunan, regular communications, dan frequent project updates.
5. Perlakukan communication sebagai jalan dua arah yang sibuk dan bergerak dengan cepat.
Informasi bukan comodity terbatas yang harus Anda simpan-simpan. Harus mengalir secara bebas dan mudah antara management dan workers. Jika Anda merasa bahwa Anda tidak mendapatkan informasi yang penting, pikirkan cara untuk meningkatkan communication. Sebaliknya, jangan menyimpan informasi, kecuali itu sebuah rahasia. Apa yang kelihatannya tidak relevant bagi Anda mungkin relevant bagi orang lain. Reward information sharing between your direct reports.
6. Dorong setiap orang untuk bekerja sebagai team
The whole really is greater than the sum of its parts (red. ngerti kan?). Mendorong kolaborasi dan teamwork menbantu memindahkan silo-like isolation yang biasanya terjadi di technical organisations. Cross-functional teams benar – benar penting karena perubahan kecil di satu area ber – impact pada yang lain. Berikan penghargaan terhadap usaha untuk berkoloborasi dan men – develop lingkungan di mana pekerja merasa nyaman bertanya dan membantu lainnya. Frustasi biasanya akibat jika seorang anggota team mengetahui sesuatu yang orang lain menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikannya. Teamwork adalah bahan bakar dari komunikasi.
7. Berikan feedback secara reguler dan biarkan karyawan mengetahui apa yand Anda minta
Beberapa IT jobs membuat orang seperti pulau. Mereka bekerja pada sebuah project atau tugas sendiri dan tidak berinteraksi dengan manager mereka ataupun rekan kerja. Pastikan staff Anda mengetahui apa yang sedang mereka lakukan dan apa yang dipelukan untuk improvement. Hal ini bisa menjadi percakapan biasa, formatl performance reviews, atau pujian.
Jika seseorang tidak memiliki tahu tujuan dari tugasnya, pastikan orang itu tahu apa tujuannya. Staff members tidak menyadari tugas yang Anda berikan minggu lalu adalah prioritas. Berikan tugas secara jelas dan langsung. Pada saat karyawan menyelesaikan tugasnya, pastikan mereka tahu betapa Anda berterima kasih padanya. Geeks need love too!
8. Hire well
Jika Anda belum pernah merekrut orang, sebaiknya Anda bertanya dan pelajari bagaimana caranya. Merekrut orang yang tidak bagus akan lebih tidak bermanfaat daripada tidak merekrut sama sekali. Technical skill hanya bagian kecil. Anda harus tahu jika orang tersebut bisa atau tidak bergabung dengan team. Akan berguna jika anggota team Anda ikut terlibat dalam proses rekrutasi jika dimungkinkan. Staf anda dapat membantu Anda menentukan apakah aplicant nya dapat berhubungan baik dengan yang lainnya dan memiliki skill yang tepat.
9. Mengerti praktek IT terbaik tapi tidak hanya menjadikannya buzz words
Learn and understand the best practices that apply to your environment and measure yourself and your department against them. Explore ITIL and determine whether you should implement at least portions of it in your department. Ensure your disaster recovery plan is up to date and ready for action. Perform regular security assessments. Proceed with caution, however; throwing around buzzwords won’t gain you any clout. You must truly understand the ideas and their application to your environment. Then, plan and implement appropriate related changes.
10. Menjadi seorang Project Manager yang Baik
Apakah project terakhir Anda mengalami kegagalan?. Most projects, particularly IT ones, don’t fail because the project itself was bad. Kebanyakan kegagalan adalah akibat dari kelemahan project managemen. Jika Anda belum memiliki training project management formal, cari dan invest di program yang baik.
Jangan berfikir hanya dengan mengadakan regular meeting, Anda sedang memanage sebuah project. Dan karena IT biasanya memiliki banyak project dibanding yang lain, pastikan untuk melatih lead workers dengan keahlian dasar project management jada Anda dapat mendelegasikan bagian tertentu dari project atau bahkan keseluruhan project ke dalam control mereka.