Menurut Heri, mereka bukan merupakan pengurus RT atau RW, maupun aparat pemerintahan, jadi rasanya tidaklah mendasar jika melarang seseorang hanya karena masalah parkir. "Kalau saja ada area yang memadai, tentu saja kami tidak memarkir kendaraan dilokasi tersebut. Apalagi, kami juga turut membuka lapangan pekerjaan bagi warga masyarakat, jadi tidaklah relevan jika mereka mengeluarkan sikap seperti itu," ungkapnya.
Dirinya berharap, baik pihak lurah maupun aparat terkait lainnya sudi memberikan toleransi terhadap keluarganya. Jadi, lebih baik memperhatikan nasib puluhan karyawan yang telah mendapatkan lapangan pekerjaan, katimbang hanya membela temperamen dan ego seseorang. (BMB)