Harus diakui bahwa kementrian ini cukup besar jangkauannya untuk mendidik SDM masa depan bangsa. Sewaktu masih bernama Depdikbud, Mendikbud saat itu pernah memiliki “anak” Menteri Muda untuk bidang olah raga dan pemuda, sebelum akhirnya sang anak besar menjadi Departemen tersendiri. Depdikbud pernah “bercerai” sehingga menjadi Departemen Pendidikan (Nasional) dan sang belahan hidupnya yaitu Kebudayaan nyantol dengan Departemen lain. Beberapa tahun belakangan akhirnya mereka “rujuk” kembali dan jadilah Kemendikbud. Berpisahnya Kebudayaan harus jujur diakui adalah kemunduran, bergabungnya Kebudayaan dengan Pariwisata hanyalah menjadikan Kebudayaan sebuah komoditi belaka. Padahal derajat Kebudayaan harusnya jauh lebih dari itu, karena budaya menentukan musnah dan tidaknya suatu peradaban manusia. Untunglah para penentu kebijakan Republik kita tersadar sehingga “rujuk” kembali Kebudayaan dengan Pendidikan.