Serat Tripama adalah sebuah karya sastra Jawa di jaman Mangkunagara IV yang sekaligus sebagai pengarangnya. Di kalangan masyarakat Jawa, serat Tripama tidak akan didengar sebagai karya sastra yang asing, karena dalam serat ini mengandung ajaran-ajaran atau petuah-petuah yang dapat dijadikan pedoman sebagai seorang pemimpin. Sama halnya dengan karya-karya pujangga yang lain di bidang sastra Jawa, misalnya Serat Hasthabrata, kedua karya sastra ini mengandung tujuan yang sama yaitu memberikan contoh keteladanan sebagai seorang pemimpin yang baik. Serat Tripama menempatkan tiga tokoh wayang purwa sebagai contoh figur pemimpin yang baik yang dapat dijadikan contoh ataupun keteladanan bagi semua pemimpin di sepanjang masa. Ketiga contoh tokoh wayang tersebut diambil dari kisah Ramayana maupun kisah Mahabarata.
KEMBALI KE ARTIKEL