Ada yang memaknai Letupan Merapi sebagai gejala alam, adapula yang memaknai sebagai hukuman, pun ada yang memaknai sebagai peringatan, adalagi yang memaknainya sebagai proses membangun (seperti yang pernah diungkapkan mbah Maridjan pada 2006 lalu). Apapun itu sah-sah saja, tergantung kepada refleksi batin masing-masing individu.