Kaum oportunis kian tumbuh subur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta kian massif merangsek masuk kedalam aktifitas ekonomi masyarakat yang semakin hari semakin sulit serta terjepit oleh perekonomian yang juga tak kalah mencekik, tidak sedikit dari mereka yang bergerak secara individu, dan tidak sedikit juga bergerombol dengan meneriakkan slogan yang membius kalangan rakyat jelata serta kemudian membangun opini untuk mendapat empati dari masyarakat luas melalui propaganda media serta keberpihakan pada nilai-nilai kemanusiaan, padahal sejatinya masyarakat di tekan serta dirampas hak-haknya itu sendiri. dalam beberapa kasus terkait program pemerintah seringkali masyarakat dijadikan objek politik untuk memenuhi syahwat politik dan ekonomi kelompok tertentu dalam menyalurkan program bantuan dari pemerintah untuk kepentingan golongannya maupun individu tertentu, padahal program tersebut sejatinya adalah uang yang diperoleh dari seluruh rakyat yang kemudian pemerintah kelola dengan tujuan mensejahterkan masyarakat. individu-individu yang punya kecenderungan pemeras bisa dengan bebas mendapatkan akses untuk mendistribusikan program tersebut, kemudian mengambil manfaat secara politik serta keuntungan materil dari program yang diberikan ke masyarakat dengan dalih bagian dari kerjasama, padahal  mereka sedang memeras keringat serta jerih payah rakyat jelata atau penerima program pemerintah tersebut, perilaku korup seperti inilah yang kemudian bisa merusak moralitas dalam berbangsa dan negara, sejarah bangsa yang dihiasi oleh penghianatan serta pemerasan akhirnya merembes dan sampai pada generasi saat ini dan membentuk manusia-manusia hipokrit yang kian lahap memakan keringat bangsanya sendiri.
KEMBALI KE ARTIKEL