Peradaban bangsa selalu saja di hiasi dengan sejarah penindasan, pemerasan serta penghianatan dari masa ke masa, dimulai dari era kerajaan, era kemerdekaan bangsa Indonesia sampai ke era modern saat ini dan kemudian meninggalkan luka yang mendalam hingga menjadi dendam yang tidak berkesudahan, sejarah tentang pemerasan dan penghianatan seakan tak lekang oleh waktu dan terus menjadi bagian yang tak terlepaskan dari sejarah ummat manusia, peristiwa tentang sejarah kelam itu seakan menjadi warisan yang tidak mungkin bisa di hindari, bahkan Soe Hok Gie pun berkata melalui catatan hariannya bahwa "Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan. Apakah tanpa pemerasan, sejarah tidak ada ? Â apakah tanpa kesedihan, tanpa penghianatan sejarah tidak akan lahir ? seolah-olah bila kita membagi sejarah maka yang kita jumpai hanya penghianatan. Seolah-olah dalam setiap ruang dan waktu kita hidup atasnya. Ya, betapa tragisnya hidup adalah penderitaan". Kini kita juga tengah melihat dan merasakan betapa para pengkhianat terhadap bangsa mereka sendiri dilakukan tanpa rasa malu. Tak harus diartikan berkhianat hanya dalam perang fisik. Koruptor itulah para pengkhianat bangsa yang amat berbahaya, dan kalau menurut saya penghianatan koruptor terhadap bangsa dan negara ini sedemikian massif dan sistematis yang mengakibatkan kerusakan yang begitu besar, baik secara ekonomi maupun secara moral.
KEMBALI KE ARTIKEL