Setibanya di rumah, selepas pulang dari tempat pekerjaan. Aku duduk termenung di atas bangku, di teras depan rumah. Masih teringat jelas dibenakku, peristiwa siang tadi, ketika waktu istirahat kerja, aku menuju ruang kerja kawanku berperwatakan sedang besar dan berkacamata. Temanku itu adalah Setyo. Tatapanku serupa setan. Kulihat Setyo sedang berada diruangan, lalu aku menerobos masuk, tak lain hanya ingin menagih hutangnya yang sudah jatuh tempo membayarnya. Bagai pencuri dihakimi massa dan tidak ada daya untuk melawan. Tagihan saya belum cair, Mas! Ucap lirih Setyo. Sampai kapan aku menunggu? Kamu tahu uang yang kupinjamkan untuk bayaran kuliah anakku! Benar mas tagihanku belum cair." Ratap Setyo. Kau ini banyak alasan saja! Waktu meminjam mudah, membayar susah minta ampun.
KEMBALI KE ARTIKEL