Teringat masa kecil. Jika saya mau bermain bola bersama teman-teman, saya harus ikut iuran membeli bola plastik. Jika tidak, saya cukup bengong saja di pinggir lapangan. Karena uang jajan terbatas, jika bolanya pecah, tidak mesti buru-buru beli bola baru. Cukup disumpel kertas atau kain. Bunyi bola plastik yang kami tendang punya suara khas,”jebret!” Apalagijika sudah disumpal plastik, jebretnya lebih khas.