Sahabat saya, Ismail Sofyan Sani sewaktu masih kuliah di IKJ bercita-cita jadi penyair. Puisi-puisnya beberapa kali memenangkan lomba dan menghiasi surat kabar, majalah dan antologi kompilasi. Tapi melihat keadaan Sutardji CB yang memproklamirkan diri jadi presiden penyair, Ismail mulai berpikir ulang. Lha kalau presidennya saja seperti itu, bagaimana rakyatnya? Singkat cerita, dia cepat merevisi cita-citanya.