Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Ya, Sudahlah!

9 Juli 2014   06:54 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:55 51 0

Pilihanku sudah mantap. Bukan lagi soal menang-kalah. Jika pilihanku menang, Alhamdulillah. Jika kalah, ya rapopo. Kenapa aku mememilih yang satu dan tidak memilih yang lainnya? Sederhana saja. Karena aku tidak mau memilih yang lainnya, maka aku memilih yang satu itu. Kenapa aku tidak mau memilih yang bukan pilihanku itu? Karena aku ingin bebas dari hipnotis pencitraan. Aku dulu memang sangat menganguminya ketika dia masih murni bersahaja, merakyat. Ketika berpindah jabatan baru, dia benar telah berubah. Kesahajaanya oleh pendukungnya dijadikan semacam manusia setengah dewa. Tidak boleh ada seorang pun yang mengkritisinya, dari rakyat biasa sampai pejabat pun akan kena bogem bully jika berani mengkritisnya. Lho? Itu kan bukan kesalaahannya? Memang, tapi dia menikmatinya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun