Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Ayah, Maafkan Aku!

20 Mei 2012   05:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:04 200 0

Buku-buku agama itu tersimpan dan tertata rapi di kamar kosong paling pojok ruang tengah. Terlihat usang karena sudah terlalu lama dan tak terawat. Tiap kali ibuku masuk ke kamar itu, selalu keluar dalam keadaan menangis. Mungkin ibu teringat mendiang ayahku. Dia adalah lelaki yang sangat dihormati di masa mudanya. Di sayang para leluhurnya. Dan dicintai keluarganya. Sangat pandai dan santun. Tapi sayang, hidupnya tidak terlalu lama. Hanya 30 tahun.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun