Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Agnes is My Name; Pembuktian Eksistensi (?)

15 Februari 2011   07:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:35 851 4
[caption id="" align="alignnone" width="220" caption="Cover Art"][/caption] Saat nganter anak makan siang di salah satu gerai waralaba yang jualan utamanya ayam anak saya mengambil paket yang kebetulan ada hadiah CD. Jadi OK lah, saya memilih Agnes mungkin karena dari empat pilihan CD musik hanya beliau yang lumayan saya kenal. Dengan model softcover (usaha yang bagus karena dapat menekan harga jual) dan berlatar putih art cover ini mungkin yang paling miskin secara artistik. Tetapi tentu saja saya tidak akan mengupas sampul CD music karena isi dari album yang merupakan kompilasi karya Agnes dari dua album pertama serta single-single dari mini album Agnes terakhir lumayan komplit buat penyuka Agnes Monica ini. Dibuka dengan lagu PARALYZED, memang boleh dimengerti kenapa Agnes menjadi suatu sosok yang lumayan dinanti (dan dicaci?) karyanya. Musik yang mengusung pop dengan beat yang bagus buat clubbing (sayang tidak ada release remixnya) seperti menunjukkan siapa Agnes dan suka ataupun tidak, ada talenta dan keberuntungan yang bermain disepanjang karirnya yang dimulai saat kanak-kanak. Vokalnya terasa lebih matang dilagu ini, tanpa banyak improvisasi seperti beberapa lagu yang dikeluarkan diawal-awal karir dewasanya. Musikpun terasa lebih segar dan penggunaan lirik berbahasa Inggris boleh dimaklumi. Trick inipun dilakukan oleh banyak penyayi macam Anggun, Utada (HIKARU) dan bahkan penyanyi pria macam Juanes dan masih banyak yang lainnya. Lagu dan lirik yang dibuat oleh Agnes Moncia (seperti kredit yang berada di booklet penyerta) boleh dibilang tidak dimasak secara berlebihan dan tidak se-experimental TAK ADA LOGIKA di urutan ketiga di album kompilasi the best ini. Jika beberapa kecaman ke Agnes dianggap mengekor Spears ataupun Aguilera mungkin dapat dipahami karena masanya hampir bersamaan. Dan jangan lupa juga setiap penyanyi pasti akan mempunyai "seseorang" sebagai bagian dari obsesi suka atau tidak kadang mempengaruhi cita rasa si penyanyi. Kalau menyebut cita rasa Spears mungkin ada di single kedua GODAI AKU LAGI dengan balutan synthesizer dengan suara yang tidak lepas dan lebih merupakan melenguh tetapi musik yang mengingatkan gaya Timbaland di album Britney Spears "BLACKOUT". Saya sendiri menyukai lagu ini, mungkin karena di titik ini Agnes terasa lebih berani mengekplorasi sensualitas sesuai dengan umurnya. Walau secara pribadi saya menyukai TAK ADA LOGIKA karena memakai unsur perkusi yang mengingatkan saya saat jaman SMA di Marching Band :) kayaknya akan seru kalau para anak-anak marching band memainkan lagu ini dengan gebyar. Tetapi mungkin lagu keempat yang dibuat khusus untuk di album ini "KARENA KU SANGGUP" lebih bercita rasa Indonesia karena sangat typikal lagu-lagu Indonesia yang mendayu-dayu. Walau tidak serta merta menjadi cengeng mungkin karena balutan musik Andi Rianto yang memasukkan unsur orkestra menjadikan lagu ini layak buat theme song bubaran pacaran. Berbicara mengenai lagu mendayu, salah satu favorite saya CITA DIUJUNG JALAN boleh dibilang sangat cantik karena sederhana tuturan bermusiknya. Bayangkan kalau lagu ini dibawakan secara akustik dengan iringan piano dan guitar semata? pasti akan keren sebagai lagu terakhir sebelum encore Walau seringnya Agnes di kritisi terutama mengenai keinginannya untuk melempar album atau merekam suaranya untuk pasar diluar Indonesia menajdi catatan sendiri. Saya sendiri melihat keinginan ini adalah sesuatu yang tidak perlu dibesar-besarkan karena Agnes sendiri berusaha berjuang mewujudkannya. Paling tidak Agnes ada modal untuk kesana, walau apakah nanti berhasil atau tidak tentu biar pasar yang menentukan. Saya jadi ingat TATA YOUNG yang kebetulan kenal secara pribadi juga dihujat sana-sini di publik Thailand. Dia sendiripun masih tertatih untuk pangsa pasar diluar Asia. Saya yakin Agnes dapat mewujudkan mimpinya kalau dia mau lebih fokus lagi, berhenti berakting dan meninggalkan kontrak-kontrak iklan yang tidak membuat Agnes menjadi lebih bergengsi. Bawa demo langsung ke produser atau produseri sendiri dan edarkan secara indie di negara tujuan pasar. Pakai sarana Youtube untuk menunjukkan karya dan mencari agent yang dapat membantu karir. Buat penyuka Agnes, album ini bolehlah disebut sesuatu yang manis dan buat yang bukan penggemar paling tidak nikmati kerenyahan Ayam Gorengnya kalau lagi berada di waralaba tersebut

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun